perempuan-perempuan mencelupkan sekujur tubuhnya
serupa tarian ikan sangkareng
harum cendana begitu sempurna
mengikuti irama angin yang merambat halus
di tepi sungai katandur
ada risalah yang terus mengalir
lebih bening dari biru rindu
orang-orang mungkin tak mengerti
bahwa empat abad yang silam
Jakotole menancapkan tongkatnya
pada seorang lelaki botak
yang hendak menyelipkan kepalanya
di ketiak potre koneng
matahari lindap
air merah menyala
sungai ini masih terus mengalir
tapi, risalahnya tak lagi sempurna?
Sungai Katandur, 2007
1 komentar:
jika kau menulis puisi yang seperti ini terus, maka orang-orang parti akan tersesat kawan.... coba saja,,, penyair
Posting Komentar